Media
Komunikasi pada era modern ini begitu beraneka ragam dan berkembang, dari mulai
surat, telepon, hingga internet telah digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
Media komunikasi seperti Handphone dan Social Network pada era ini sangat
berkembang pesat dan paling banyak digunakan oleh masyarakat. Namun media
komunikasi seperti radio pun tidak berhenti berkembang untuk mempertahankan
eksistensinya di era modern ini, walaupun kini radio sudah sangat jarang
digunakan sebagai media komunikasi tapi demi kemajuannya dan eksistensinya,
radio beralih fungsi menjadi media informasi dan hiburan bagi masyarakat,
dengan fungsinya itu kini radio masih dapat bertahan dan cukup diminati oleh
masyarakat. Berikut beberapa hal mengenai radio dari dahulu hingga kini di
implementasikan sebagai media informasi dan hiburan.
Sejarah
Radio
Radio
sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan
cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang
elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga
merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Sejarah
radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang
radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui
gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi
amplitudo (AM), maupun modulasi
frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini
disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan
teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang
kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Rata-rata
pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk
mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan
darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan
Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang
Tsushima pada tahun 1901.
Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada
tahun 1912,
termasuk komunikasi antara operator di kapal yang
tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio
digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan
Darat dan Angkatan
Laut di kedua pihak pada Perang
Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah
lautnya dipotong oleh Britania. Amerika
Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow
Wilson kepada Jerman melaluiradio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an,
dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika
Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio,
menjadi populer pada 1920-an
dan 1930-an
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah
untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan
penggunaan radar. Sekarang, radio banyak
bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak
di segala jenis, dan juga penyiaran
radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi,
beragam show, dan banyak hiburan lainnya;
tidak hanya berita dan musik saja.
Gelombang
Radio
Gelombang
radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika
objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi
dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat
dalam frekuensi gelombang radio (RF;
"radio frequency")) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang
elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio
meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet,
dan cahaya terlihat.
Ketika
gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi
dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus
bolak-balik dan voltase di
dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio
penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran
dan informasi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan
bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan
bagi penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana
penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas.
Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan
kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio
berbeda dengan gelombang audio.
Gelombang
radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai
100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz
sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan
langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui
ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi
amplitudo (AM) dan modulasi
frekuensi (FM).
Meskipun
kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima
gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang
pada televisi, radio, radar,
dan telepon genggam pada umumnya.
Dasar teori
dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya diRoyal
Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa
Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field),
berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada
1878 David E. Hughes adalah orang pertama
yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya. Dia
mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang,
antara 1886 dan 1888,
pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa
radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang
Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan
ke persamaan turunan partial disebutpersamaan gelombang.
Jenis
Gelombang Radio
- Radio AM
Radio AM (modulasi
amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan
gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang
konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai
dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun
1896 ilmuwan Italia, Guglielmo
Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang
menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak
dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun
1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel
dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada
1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904
menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi
teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang
terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan
gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi
sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin
Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier.
Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari
transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu
kekuatan sinyalakan meningkat sebanyak 20.000 kali
perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar
langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat
penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan
alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr.
Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada
pesawat radio.
Awalnya
penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel.
Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald
Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada
23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia)
Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara
yang buruk.
- Radio FM
Radio FM (modulasi
frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu
dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengangelombang audio. Hanya saja, pada radio FM
proses modulasi ini menyebabkan perubahan
pada frekuensi.
Ketika radio
AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada
jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan
bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi
ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai
mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio)
dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi
(FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh
cuaca buruk.
Sayangnya
teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada
tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini
karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang
memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun
radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudianFederal Communication Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi
akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya
secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil
memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an
FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar
di Amerika, FM menjadi penyokonggelombang
mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai
sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
- Radio Internet
Penemuan internet mulai
mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio
internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja
dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan radio konvensional yanggelombang
pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming
berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio
terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet.
Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk
mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio
internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas
jangkauan siarannya.
- Radio Satelit
Radio
satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan
sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang
kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri
atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan
yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit.
Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa
menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima
di tempat terbuka dimana antenapada pesawat radio memiliki garis
pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak
memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu
perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk
mendapat transmisi siaran yang baik, perlu
dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat
yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar
harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu
kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti
siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas
iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan
penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio
satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki
tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002
Worldspace telah bekerja sama dengan RRI,
Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber
Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit
Asia Star. mbs fm suci manyar gresik.
- HD Radio
Radio yang
dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem
analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital
dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten
bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio
sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis.
Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki
perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.
Mekanisme
Radio
Sinyal radio
di pancarkan menggunakan gelombang pembawa, gelombang radio merupakan bagian
dari spectrum elektromagnetik, gelombang radio dengan panjang gelombang paling
panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer bumi.
disebut ionosfer, dengan cara ini pesan lewat radio dapat dipantulkan sehinnga
mencapai jarak yang amat jauh.
Cara Kerja
Radio Penerima FM. Modulasi FM punya banyak kelebihan dibanding AM. Salah
satunya adalah reproduksi audio musik yang sangat memungkinkan kualitas audio
HiFi dapat dicapai. Penggunaan sistem pada radio pemancar atau radio penerima
FM mambuat hamper semua frekuensi dalam jangkauan audio dapat diproduksi dan
direproduksi dengan baik.
Di Indonesia
siaran radio FM komersial dialokasikan pada jalur VHF antara 88 sampai 108 MHz.
Dalam jalur ini frekuensi-frekuensi yang ditentukan diberi jarak 200 kHz, dan
deviasi frekuensi yang diizinkan maksimal sebesar kurang lebih 75 kHz di
sekitar frekuensi pembawa dengan radius pancaran sekitar 80 km. Lebar bidang
frekuensi modulasi dasar pada pemancar FM adalah 15 kHz, jauh lebih lebar
dibandingkan modulasi dasar pemancar komersil AM yang hanya 5 kHz.
Berikut Cara
Kerja Radio FM dan Skema Blok dari sebuah radio penerima FM stereo super
heterodyne dengan penguat RF tertala :
Blok Diagram
Radio FM.
Arsitektur
Teknologi Radio
Radio over
fiber merupakan penggabungan antara komunikasi wireline dan wireless, sehingga
dalam arsitekturnya terdapatkomponen transceiver dari komunikasi wireless yaitu
BTS dan menggunakan media transmisi berupa seratoptik. Sinyal yang dikirim oleh
BTS disalurkan melalui seratoptik. Untuk mengubah sinyal elektrik yang
dikirimkan oleh BTS menjadi sinyal optik, dibutuhkan converter dari elektrik
menjadi optik di sisi transmitter, serta sebaliknya, konversi optic menjadi elektrik
di sisi receiver.
Gambar 1.
Arsitektur Radio over Fiber
(Sumber:
Xavier Fernando, 2004)
Pada sistem
RoF, sinyal RF memodulasi sinyal optic kemudian ditransmisikan melalui link
serat optic menuju penerima. Untuk memodulasi sinyal optic ini dilakukan dengan
sistem IMDD (Intensity Modulation Direct Detection). Sistem IMDD mempunyai dua
kemungkinan metode implementasi. Sinyal pembawa optic dapat dimodulasi secara
langsung atau eksternal. Untuk frekuensi standar wireless (GSM, WiFi,
802.11a/b/ g, UMTS), lebih sesuai apabila menggunakan modulasi langsung dan
fiber jenis single mode, dikarenakan loss transmisi kecil, kemudahan instalasi,
biaya murah dan ukuran kecil. Sinyal RF digunakan untuk memodulasi langsung
laser diode di BSC. Hasil dari intensitas modulasi sinyal optic kemudian
dikirimkan melalui fiber ke remote antenna unit (RAU). Pada RAU, sinyal RF yang
ditransmisikan dibangkitkan kembali dengan deteksi langsung menggunakan foto
detektor PIN. Sinyal tersebut kemudian dikuatkan dan diradiasikan oleh antena.
Sinyal uplink dikirimkan dari RAU ke BS dengan cara yang sama. Komponen dasar
arsitektur RoF adalah:
a. Base
station
Base station
yang digunakandapatberupa transceiver jenisapapun yang digunakan untuk
kepentingan WLAN, WMAN, maupunWiMAXdansistemkomunikasilainnya,
bergantungpadaaplikasiradio over fiber.BTS inimenghasilkansinyal RF untuk
ditransmisikan oleh serat optic ke subscriber. Sisi base station ini terdiri
dari pemrosesan data baseband melalui modulator RF, sumber optic serta
modulator optik.
b. Radio
Access Point
RAP
berfungsiuntukmengubahsinyaloptik yang ditransmisikan melalui serat optic
menjadi sinyal RF untuk ditransmisikan kembali ke subscriber. Proses yang
terjadi di RAP hanya proses perubahan sinyal optic menjadi sinyal RF untuk
ditransmisikan melalui antenna ke subscriber, sehingga konfigurasi RAP tidak
sekompleks BTS. RAP ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu photodetector,
Gain BPF, dan antena.
c. Portable
Unit/Mobile Station
Portable
unit merupakan mobile station subscriber, yaitu handset yang digunakan oleh
subscriber untuk melakukan komunikasi. Dalam MS, terjadi proses demodulasi
sinyal RF menjadi frekuensi base band.
Implementasi
Dalam
penerapannya secara langsung di dunia penyiaran radio di Indonesia khususnya di
daerah Bandung, kami mencoba melakukan observasi langsung ke salah satu radio
terkenal di Bandung yang biasa memanggil para pendengarnya dengan sebutan
“Insan Muda…” yaitu Radio ARDAN dengan slogannya “Stay Cool &
Lovely”.
Radio ARDAN
sendiri berada di frekuensi 105.9 FM Bandung, radio ini berdiri berdasarkan
Surat Keputusan Direktorat Jendral Hukum dan Perundangan-Undangan Departemen
Kehakiman No. C2 HT.01.01-A . Sebelum berubah menjadi PT. Radio Ardan
Swaratama, Radio ARDAN 105.9 FM Bandung berdiri dengan nama PT. Radio
Bong-Kenks di Jalan Westhoff Nomor 18 dengan frekuensi AM 234 M.
Sejalan
dengan perkembangan jaman, setelah berganti nama menjadi PT. Radio Ardan
Swaratama, pada 14 April 1983 Radio ARDAN menempati tempat baru di Jalan Jurang
Nomor 80. Untuk mendapatkan kualitas audio yang lebih baik, maka kami
memutuskan untuk beralih frekuensi dari AM 234 M menjadi 105.8 FM pada 30 April
1989. Saat ini Radio ARDAN tergabung dalam manajemen radio ARDAN Group.
Bapak Anggi,
Divisi IT Ardan Radio menuturkan “Ardan pada saat ini menggunakan sistem
digital – agar lebih mudah dalam mengoperasikan penyiaran – menggunakan teknologi
Livewire (tanpa kabel analog) serta basenya menggunakan jaringan network untuk
mixer, auidio procersor, dsb serta menggunakan IP Address sehingga sudah full
digital di studio dan lalu dipancarkan melalui link dalam bentuk digital ke
pemancar radio di dago, lalu di ubah ke sinyal analog karena di indonesia belum
ada radio yang mendukung sinyal digital digital, hanya baru ada di mobil”.
Beliau juga
menambahkan bahwa untuk software yang dipakai Ardan ada tiga jenis yaitu untuk
player lagu menggunakan AudioVol, untuk back up player dan sms menggunakan
Matrix, player iklan menggunakan Flash Traffic. Untuk alur penyiarannya sendiri
mulai dari penyiar ke microphone diubah menjadi sinyal elektrik yang lalu masuk
ke processor dan diubah kedalam bentuk digital lalu ke audio processor yang
dikirim ke pemancar yang lalu di ubah dalam bentuk analog lalu dipancarkan yang
jangkauannya mencapai 50 Km.
Secara
teknis, kendala dalam penyiarannya sendiri jarang muncul, hanya saja kendala
terkadang muncul dalam database, arus mati secara mendadak, dan umumnya terjadi
oleh gangguan jaringan dan petir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar